Rabu, 07 November 2012

ISD Individu,keluarga, dan masyarakat

INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARKAT

Manusia adalah mahkluk yang hidup dalam kelompok dan mempunyai organisme yang terbatas dibanding jenis mahluk lain ciptaan Tuhan. Untuk mengatasi keterbatasan kemampuan organisasinya., manusia mengembangkan sistim dalam hidupnya melalui kemampuan akalnya.
Naluri manusia untuk selalu berhubungan dan hidup dengan orang lain disebut “gregariousness” oleh karena itu manusia disebut mahluk sosial. Dengan adanya naluri ini manusia mengembangan pengetahuannya untuk mengatasi kehidupannya dan memberi makna pada kehidupannya, sehingga timbul kebudayaan yaitu sistem terintegrasi dari perilaku manusia dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Manusia dikenal sebagai mahluk yang berbudaya karena berfungsi sebagai pembentuk kebudayaan, sekaligus dapat berperan karena didorong oleh hasrat yang ada dalam diri manusia yaitu :
1.    Menyatu dengan manusia lain yang berbeda disekelilingnya
2.    Menyatu dengan suasana dalam sekelilingnya
Manusia merupakan “Soon Politikon”, manusia merupakan mahluk hidup yang bergaul, berinteraksi. Perkembangan dari kondisi ini menimbulkan kesatuan manusia, kelompok sosial berupa keluarga dan masyarakat. Maka terjadilah suatu sistem yang dikenal sebagai sistem kemasyarakataan atau organisasi sosial yang mengatur kehidupan mereka.
Manusia Sebagai Mahluk Hidup
Individu berasal dari kata latin “individum” artinya tidak terbagi, individu merupakan sebutan yang digunakan untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Dalam pandangan psikologi sosial, manusia itu disebut individu bila pola tingkah lakunya bersifat spesifik dirinya dan bukan lagi mengikuti pola tingkah laku umum yang berarti individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peran yang khas dalam lingkungannya tetapi juga mempunyai kepribadian dan pola tingkah laku spesifik dirinya.
Sering pula terdapat konflik dalam diri individu, karena tingkah laku yang khas dari dirinya bertentangan dengan peran yang dituntut masyarakat. Namun wajar individu untuk menyesuaikan tingkah lakunya sebagai bagian dari perilaku sosial masyarakatnya. Artinya individu tersebut telah menemukan kepribadiaanya.
Pertumbuhan Individu
Perkembangan manusia yang wajar dan normal harus melalui proses pertumbuhan dan perkembangan lahir batin. Artinya individu merupakan keseluruhan jiwa raga yang mempunyai ciri-ciri khas tersendiri. Pertumbuhan itu adalah suatu perubahan yang menuju kearah yang lebih maju, lebih dewasa. Menurut para ahli pertumbuhan adalah proses asosiasi. Dapat dirumuskan suatu pengertian tentang proses asosiasi yaitu terjadi perubahan pada seseorang secara bertahap karena pengaruh timbal balik dari pengalaman atau empiri luar melalui pancaindera yang menimbulkan sensasi maupun pengalaman dalam mengenal keadaan batin sendiri.
Menurut aliran gesalt pertumbuhan adalah proses diferensasi. Dalam proses ini yang pokok adalah keseluruhan sedang bagian-bagian hanya mempunyai arti sebagai bagian dari keseluruhan dalam hubungan fungsional dengan bagian-bagian lain. Dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ini adalah proses perubahan secara perlahan pada manusia dalam mengenal sesuatu.
Konsep aliran sosiologi tentang pertumbuhan menganggap pertumbuhan adalah proses sosialisasi yaitu proses perubahan dari sifat asosial kemudian disosialisasikan.
Faktor yang Mempengareuhi Pertumbuhan :
1.    Pendirian Nativistik, pertumbuhan itu semata-mata ditentukan oleh faktor yang dibawa sejak lahir
2.    Pendirian Empiristik dan Environmentalistik, pertumbuhan individu semata-mata tergantung pada lingkungan sedang dasar tidak berperan sama sekali.
3.    Pendirian Konvergensi dan Interaksionisme, interaksi antara dasar dan lingkungan menentukan pertumbuhan individu.
Tahap Pertumbuhan Individu berdasarkan Psikologi
1.    Masa vital usia 0.0 sampai kira-kira 2 tahun
Pada masa ini individu menggunakan fungsi biologis untuk menemukan berbagai hal dalam dunianya. Menurut Frued tahun pertama dalam kehidupan individu itu sebagai masa oral, karena mulut dipandang sebagai sumber kenikmatan dan ketidak nikmatan karena pada masa ini mulut memainkan peran penting dalam kehidupan individu.
2.    Masa estetik usia kira-kira 2 tahun sampai kira-kira 7 tahun
Masa ini dianggap sebagai masa pertumbuhan rasa keindahan. Dalam masa ini juga muncul gejala kenakalan yang pada umumnya terjadi anatara 3 tahun sampai 5 tahun. Anak sering menentang kehendak orang atau smapai menggunakan kata-kata kasar. Pada masa ini terjadi apa yang kita sebut dengan menghendaki dan kehendak yang dimiliki tidak dapat ditahan.
3.    Masa intelektual usia kira-kira 7 tahun sampai kira-kira 13 tahun atau 14 tahun
Ada beberapa sifat khas pada anak-anak masa kini antara lain :
a.    Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan jasmani dengan prestasi sekolah.
b.    Sikap tunduk kepada peraturan dan permainan tradisional.
c.    Adanya kecenderungan memuji diri sendiri.
d.    Soal yang tidak bisa diselesaikan dianggap tidak penting.
e.    Senang membandingkan diri dengan anak lain.
f.    Adanya minat kehidupan praktis sehari-hari yang konkrit.
g.    Rasa ingin tau
h.    Gemar membentuk kelompok sebaya.
4.    Masa sosial usia kira-kira 13 tahun atau 14 tahun sampai kira-kira 20 sampai 21 tahun
Keluarga dan Fungsinya didalam Kehidupan Manusia
Keluarga adalah unit masyarakat terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat dalam hubungan dengan perkembangan individu sering disebut primary group. Kelompok inilah yang melahirkan individu dengan berbagai macam bentuk dan kepribadiannya dalam masyarakat.
Keluarga merupakan gejala universal yang terdapat dimana-mana di dunia ini. Keluarga mempunyai 4 karakteristik yang memberi kejelasan tentang konsep keluarga, yaitu :
1.    Keluarga terdiri dari orang-orang yang bersatu kerena ikatan perkawinan, darah, atau adopsi.
2.    Para anggota suatu keluarga biasanya biasa hidup bersama-sama dalam suatu rumah dan mereka membentuk suatu rumah tangga.
3.    Keuarga merupakan suatu kesatuan orang-orang yang berinteraksi dan saling berkomunikasi.
4.    Keluarga itu mempertahankan suatu kebudayaan bersama yang sebagian besar berasal dari kebuadayaan umum yang lebih luas.
Koentjaraningrat membedakan 3 macam keluarga luas berdasarkan bentuknya :
1.    Keluarga Luas Utrolokal, terdiri dari keluarga inti senior dengan keluarga-keluarga inti anak laki-laki maupun perempuan
2.    Keluarga Luas Viriolokal, terdiri dari satu keluarga inti senior dengan keluarga-keluarga inti anak lelaki
3.    Keluarga Luas Uxorilokal, terdiri u keluarga inti senior dengan keluarga-keluarga inti anak perempuan
Keluarga konjugal adalah keluarga dalam perkawinan monogami, terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak. Keluarga ini sering disebut juga keluarga inti. Dalam keluarga sering kita jumpai adanya perkerjaan yang harus dilakukan. Suatu pekerjaan yang harus dilakukan disebut juga dengan fungsi. Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh keluarga. Macam-macam fungsi keluarga, yaitu :
1.    Fungsi biologis
2.    Fungsi pemeliharaan
3.    Fungsi ekonomi
4.    Fungsi keagamaan
5.    Fungsi sosial
Masyarakat suatu Unsur dari Kehidupan Manusia
Masyarakat berasal dari kata latin socius, yang berarti “kawan” istilah itu berasal dari kata Arab yaitu Syaraka yang berarti ”ikut serta, berpartisipasi”. Koentjaraningrat menyatakan bahwa masyarakat adalah sekumpulan manusia atau kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat continue, yang terikat oleh rasa suatu identitas berasama. Jika menilik kenyataan dilapangan suatu masyarakat bisa berupa suku bangsa, bisa juga dari berbagai suku.
Dalam perkembangan dan pertumbuhannya masyarakat digolongankan menjadi :
1.    Masyarakat Sederhana
Pola pembagian kerjanya dibedakan menurut jeniskelamin. Latar belakang adanya kelemahan dan kemampuan fisik antara seorang wanita dan pria dalam menghadapi tantangan alam yang buas.
2.    Masyarakat Maju
Tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang dicapai. Dalam lingkungan masyarakat maju dapat di bedakan menjadi 2, yaitu :
a.    Masyarakat Non Industri, kelompok ini dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu kelompok primer dan kelompok sekunder. Kelompok primer, interaksi antar anggotanya terjadi lebih intensif, lebih erat dan akrab. Kelompok ini disebut kelompok face to face group. Dalam kelompok sekunder terpaut saling berhubungan tidak langsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan segalanya diatur atas dasar pertimbangan rasional objektif.
b.    Masyarakat Industri, contoh tukang roti, tukang sepatu, tukang bubur, tukang las, dll.
PEMUDA DAN SOSIALISASI
Pemuda adalah golongan manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung. Proses kehidupan yang dialami para pemuda Indonesia tiap hari baik dilingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat membawa pwngaruh yang besar dalam membina sikap untuk dapat hidup dimasyarakat.Proses itu disebut juga sosialisasi. Proses sosialisasi berlangsung sejak anak ada di dunia dan mencapai titik kulminasi.
Pemuda Indonesia
Ditinjau dari kelompok umur, maka pemuda Indonesia adalah sebagai berikut :
Masa bayi    : 0 – 1 tahun
Masa anak    : 1 – 12 tahun
Masa puber    : 12 -15 tahun
Masa pemuda    : 15 – 21 tahun
Masa dewasa    : 21 tahun keatas
Dilihat dari segi budaya atau fungsionalnya maka dikenal istilah anak, remaja dan dewasa, dengan perincian sebagai berikut :
Golongan anak    : 0 – 12 tahun
Golongan remaja    : 13 – 18 tahun
Golongan dewasa    : 18 (21) tahun keatas
Dilihat dari segi ideologis politis, generasi muda adalah mereka yang berusia 18 – 30 – 40 tahun, karena merupakan calon pengganti generasi terdahulu. Pengertian pemuda berdasarkan umur dan lembaga serta ruang lingkup tempat pemuda berada terdiri atas 3 kategori yaitu :
1.    Siswa, usia antara 6 – 18 tahun masih duduk di bangku sekolah
2.    Mahasiswa, usia antara 18 – 25 tahun berada di perguruan tinggi dan akademi
3.    Pemuda diluar li8ngkungan sekolah maupun perguruan tinggi yaitu mereka yang usia 15 – 30 tahun
Apabila melihat peran pemuda sehubungan dengan pembangunan, peran dibedakan menjadi dua, yaitu :
1.    Didasarkan atas usaha pemud untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan. Pemuda dalam hal ini berperan sebagai penerus traadisi.
2.    Didasarkan atas usaha menolak menyesuaikan diri dengan lingkungan. Peran pemuda dealam jenis ini dapat dirinci dengan tiga sikap, yaitu : pertama jenis pemuda “pembangkit”, kedua pemuda nakal, ketiga pemuda radikal.
Kedudukan pemuda dalam masyarakat adalah sebagai mahluk moral dan mahluk sosial. Artinya beretika, bersusila, dijadikan sebagai barometer moral kehidupan bangsa dan pengoreksi. Sebagai mahluk sosial artinya pemuda tidak dapat berdiri sendiri, sebagai mahluk individual artinya tidak melakukan kebebasan sebebas-bebasnya, tetapi disertai rasa tanggung jawab.
Sosialisasi Pemuda
Melalui proses sosialisasi, seorang pemuda akan terwarnai carabrfikir dan kebiasaan hidupnya. Dengan proses sosialisasi, seseorang menjadi tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku ditengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya.
Proses sosialisasi banya ditentukan oleh susunan kebudayaan dan lingkungan sosial yang bersangkutan. Berbeda dengan inkulturasi yang mementingkan nilai-nilai dan normakebudayaan dalam jiwa individu, sosialisasi di titik beratkan pada soal individu dalam kelompok melalui pendidikan dan perkembangannya.
Asal mula timbulnya kedirian, yaitu :
1.    Dalam proses sosialisasi mendapat bayangan dirinya, yaitu setelah memperhatikan cara orang lain memandang dan memperlakukan dirinya.
2.    Dalam proses sosialisasi juga membentuk kedirian yang ideal. Orang bersangkutan mengetahui dengan pasti apa-apa yang harus ia lakukan agar memperoleh penghargaan dari orang lain.
Bertitik tolak dari pengertian pemuda, sosialisasi pemuda di mulai dari umur 10 tahun dalam lingkungan keluarga, tetangga, sekolah, dan jalur organisasi formal atau informal untuk berperan sebagai mahluk sosial, mahluk individual bagi pemuda.
Internalisasi, Belajar dan Spesialisasi
Istilah internalisasi lebih ditekankan pada norma individu yang menginternelesasikan norma-norma tersebut. Istilah belajar ditekankan pada perubahan tingkah laku, yang semula tidak dimiliki sekarang telah dimiliki oleh seorang individu. Istilah spesialisasiditekankan pada kekhususan yang telah dimiliki seorang individu, kekhususan timbul melalui proses yang agak panjang dan lama.
STUDI KASUS
Tawuran antar pelajar SMA 6 Jakarta dan SMA 70 Jakarta
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pelajar SMAN 70 menyerang para pelajar SMAN 6 di Bulungan, Jakarta Selatan. Aksi yang terjadi Senin, 24 September 2012, pecah pada pukul 12.10wib

Dalam bentrokan ini dua pelajar SMAN 6 mengalami luka-luka. Sedang satu pelajar tewas, yaitu Alawi Yusianto. Polisi sudah menangkap satu pelaku utama berinisial FR, pelajar kelas XI SMAN 70.

Juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, menegaskan polisi akan menindak tegas pelaku tawuran. Bila pelaku di bawah umur, polisi tetap akan memproses. "Perlakuannya saja yang berbeda kalau pelaku masih di bawah umur," kata dia di Mapolda, Kamis, 27 September 2012.
Kasus ini terjadi karena peran keluarga sebagai  awal dari pemuda berkembang ternyata belum terlalu aktif sehingga para pemuda ini mencari jati dirinya sendiri dengan cara yang salah. Selain karena faktor keluarga hal ini juga disebabkan oleh faktor lingkungan yang membuat pada pemuda ini bertindak brutal tanpa memikirkan bencana yang akan datang.